Thor: Ragnarok (2017)

8.5/10 dari 2 reviewer
2335 viewer

Tanggal rilis film Thor: Ragnarok: 3 November 2017 (Amerika Serikat)

Plot film Thor: Ragnarok ini mengambil setting bukan di bumi. Ceritanya, seusai serangkaian peristiwa yang terjadi di Avengers: Age of Ultron (2015), Thor ditahan di planet Sakaar tanpa palu Mjolnir. Ia dipaksa bertanding dalam duel ala gladiator versus kawannya, Hulk, agar bisa kembali ke Asgard dan menggagalkan upaya tokoh antagonis Hela dalam menghancurkan dunia.

Film besutan sutradara Taika Waititi (Hunt for the Wilderpeople) ini merupakan sinema ketujuh di MCU yang melanjutkan kisah Thor (2011) dan Thor: The Dark World (2013). Selain pertarungan Thor vs Hulk dan kemunculan Hela, Thor: Ragnarok menghadirkan kelanjutan nasib Loki (Tom Hiddleston) yang "menyamarkan" kematiannya di film kedua, serta korelasinya dengan post-credit scene di Doctor Strange.


Judul Film : Thor: Ragnarok
Kategori: Film Barat, Film Hollywood
Rumah Produksi: Marvel Studios
Genre: Action, Superhero
Sutradara: Taika Waititi
Produser: Kevin Feige
Penulis Naskah: Eric Pearson (naskah), Craig Kyle, Christopher Yost, Stephany Folsom
Penata Musik: Mark Mothersbaugh
Pemeran: Chris Hemsworth, Tom Hiddleston, Cate Blanchett, Idris Elba, Jeff Goldblum, Tessa Thompson, Karl Urban, Mark Ruffalo, Anthony Hopkins
Rating IMDb: 8.2/10
Rating RottenTomatoes: 95%
Rating Metacritic: 73/100
Trailer Thor: Ragnarok
Berita dan Artikel Terkait
Review Thor: Ragnarok

Tulis Review Film Ini:
Review :
Mengizinkan Penggunaan BBCode: [spoiler]SPOILER DITULIS DI SINI[/spoiler]
   

2 orang mereview film ini

Berani Tampil Beda

Oleh Amidah Budi  20 November 2017
puas banget nonton thor: Ragnarok ini, hehe.
plot yang agak beda dari yang sebelumnya membuat plot-nya terasa fresh.
Cerita dan action yang seru serta karakter-karakter yang menarik membuatku nggak bosen nonton dari awal sampai akhir. Keren pokoknya. Penyuka genre action wajib nonton.

Penutup Trilogi Thor Yang Efektif

Oleh Ahmad Zai  13 November 2017
Dari ulasan awal yg ramai di media sosial, banyak fans setia Thor malah khawatir jika Feige dan Waititi akhirnya mengubah karakternya dari pewaris tahta Asgard yang heroik dan graceful menjadi badut pelawak. Namun menurut sy, porsi komedi di Thor: Ragnarok justru relatif minim untuk seukuran film Marvel. Memang benar ada lbh banyak kelucuan di Thor: Ragnarok drpd 2 prekuel sebelumnya, tapi sy rasa film ini masih bisa mempertahankan karakter asli Thor dg baik.

Di luar perkara itu, Thor: Ragnarok juga tidak menjadi copy paste Guardians of the Galaxy. Visual film ini cukup menarik karna menggambarkan setting yg berbeda-beda, antara Asgard yg penuh unsur fantasi (sampai bernuansa LotR), New York dan Norwegia yg begitu 'membumi', sampai Sakaar yg baru terlihat galactic.

Plot-wise, Thor: Ragnarok punya flow yg bagus dan mudah diikuti. Ceritanya sederhana dan sebenarnya sudah beberapa kali dibawakan di film-film lain, tapi berhasil dibuat menarik karena penokohan Thor, Hulk, Valkyrie, dan terutama Loki yg amazing. Character development di film ini pun terasa digarap maksimal. Bukan cuma Thor dan pemain pendukung utama, bahkan karakter2 yang lbh sekunder pun punya development twist yg bagus. And dont get me started on the dynamics between characters, it's effective and relatable in so many ways...

Thor: Ragnarok juga menjadi entry MCU yg akhirnya berhasil mengeksekusi third-act dg cukup baik. Tidak ada messy sequence seperti yg terjadi di Spider-Man: Homecoming dan Guardians of the Galaxy Vol.2. Resolusi film ini pun memuaskan, bisa berperan sebagai final Thor tapi jg efektif mengantarkan penonton ke konflik selanjutnya di Infinity War.

Kekurangan Thor: Ragnarok entah kenapa justru terlihat di pacing cerita yg kurang smooth di bagian awal film. Beberapa adegan tampak kurang natural dan hampir terkesan amatir untuk seukuran film berbudget besar. Selain itu, Thor: Ragnarok jg belum mampu menghindari beberapa plot hole yg untungnya tidak terlalu serius. Tetap saja, ini cukup disayangkan karena plot hole itu sangat jelas, jadi seperti tidak ada effort dari Marvel untuk memperbaiki itu karna yakin jika penonton bakal lbh fokus pada adegan action dan visual di sepanjang film.

Dialog Thor: Ragnarok terasa kurang berbobot dan hanya disampaikan sebagai device untuk jalan cerita. Padahal para penulis naskah sangat bisa bermain-main dg karakter Hela, tapi mereka tampaknya lbh fokus pada Thor dan Heimdall untuk hal itu. Mungkin jika dilihat secara keseluruhan, ini adalah salah satu hal yg membuat Thor: Ragnarok gagal menjadi film dengan message kuat dan berkesan.

Namun sebagai film penutup trilogi, Thor: Ragnarok sangat sukses menyimpulkan perjalanan Thor dari film pertama hingga akhir. It feels like the character has come to a full circle, and it's also refreshing to see Marvel is once again able to step up in making enormous change that affects the MCU's structure. Terakhir kali hal itu terjadi adalah ketika MCU dg berani meruntuhkan SHIELD di Captain America: The Winter Soldier. So with the right direction, maybe they will create that long-awaited casualty in next movies. Who Knows?

Kesimpulannya, Thor: Ragnarok adalah film yg efektif dan jelas lbh bagus dari film keduanya yg forgettable dan hanya menjadi filler dalam seri MCU. Tapi tetap saja, film ini belum cukup kuat untuk menjadi entry yg groundbreaking seperti Logan, Avengers, apalagi The Dark Knight.

So,
Acting: 7
Directing: 9
Visual: 8.5
Story: 8
Action sequence: 8
Characterization: 10

Average score: 8.4
Review & Trailer Lainnya
Berita Popular


Artikel Popular