Eye In The Sky (2015)
8/10 dari 1 reviewerTanggal Rilis Eye In The Sky: 11 September 2015 (Toronto International Film Festival), 1 April 2016 (Amerika), 8 April 2016 (Inggris)
Film Eye In the Sky menyuguhkan dilema yang dihadapi oleh militer dalam menyikapi penggunaan drone dalam melawan taktik teroris, serta masyarakat sipil yang menjadi terancam nyawanya di tengah penggunaan drone tersebut.
Dari Sussex, Inggris, Kolonel Katherine Powell mengomandoi sebuah misi intelijen untuk menangkap ekstremis Al-Shabaab yang tengah mengadakan pertemuan di sebuah rumah di Nairobi, Kenya. Sementara itu, drone yang dikendalikan oleh Steve Watts dari Nevada, AS, melakukan pemantauan aerial. Di saat yang sama, agen-agen lapangan Kenya seperti Jama Farah, menggunakan video bugs jarak pendek dan bersiap untuk melaksanakan perintah penangkapan. Semuanya nampak sudah matang, namun kemudian Farah menemukan bahwa para teroris tersebut telah menyiapkan dua pelaku bom bunuh diri untuk menyerang target sipil.
Konflik dalam Eye in the Sky tercipta ketika misi awal diubah dari hanya akan menangkap para teroris menjadi operasi "pembunuhan" karena gembong teroris yang menjadi target sudah memulai misi bunuh diri mereka, sehingga Kolonel Katherine Powell tidak mau kecolongan lagi.
Judul Film : Eye In The Sky |
Kategori: Film Barat, Film Hollywood |
Rumah Produksi: Moonlighting Films, Entertainment One Features |
Genre: Action, Thriller, Drama |
Sutradara: Gavin Hood |
Penulis Naskah: Guy Hibbert |
Pemeran: Helen Mirren, Aaron Paul, Alan Rickman |
Rating IMDb: 7.8/10 |
Rating RottenTomatoes: 93% |
Rating Metacritic: 7.1/10 |
Tulis Review Film Ini:
Memuaskan Dan Mengundang Renungan
Awalnya sedikit membingungkan (mulai nonton Eye in the Sky tanpa baca sinopsisnya sama sekali) karena pengenalan tokoh, setting, dan peran mereka di sini tampak dilakukan cukup tergesa-gesa. Tapi cukup disyukuri juga karena ini yang membuat Eye in the Sky tidak melelahkan ditonton (bandingkan dengan film thriller lain yang umumnya menghabiskan durasi minimal 2 jam!).
Bergeser ke plot cerita, saya rasa film ini sudah tepat ditampilkan dengan alur yang padat dan terasa tepat. Semuanya langsung to the point, dan meskipun ada banyak tokoh yang ditampilkan, Eye in the Sky tidak bingung mengatur plot-nya. Malahan, cerita film ini sebenarnya simpel sekali, lebih banyak didukung oleh dialog antar pemain ketimbang adegan action dan efek visual. Karakter Helen Mirren juga tidak 2D, malah cenderung mengarah ke antihero. Ada pertentangan moral yang sangat serius di film ini, yang hampir pasti akan memancing semua penonton untuk ikut merenung bahkan setelah film ini berakhir.
In the end, Eye in the Sky sangat sukses menampilkan film thriller politis yang memuaskan. Menghadirkan sudut pandang baru tentang situasi pelik dari masalah terorisme yang selama ini banyak diumbar di film-film sebagai sajian action saja.