Rahasia Sukses Public Speaking Ala Pemenang Oscar
Galuh Mustika View: 2824Public Speaking, atau berbicara di depan umum adalah skill yang saat ini sangat diperlukan. Tapi sayangnya, public speaking justru masih menjadi momok bagi sebagian orang. Tak semua orang bisa tampil di muka umum dengan kepercayaan diri tinggi. Coba ingat sewaktu kita masih duduk di bangku sekolah. Kebanyakan murid pasti merasa takut jika dipanggil guru ke depan kelas. Kegiatan persentasi pun tak jarang menjadi salah satu tugas paling berat, bukan hanya karena persiapan yang harus dilakukan, tapi juga keharusan berbicara di depan banyak orang yang harus dijalankan nantinya.
Padahal, keahlian public speaking kini semakin banyak dibutuhkan untuk bisa membangun karir sukses. Dari bangku sekolah hingga lulus kuliah dan kerja, kita hampir selalu menjumpai kegiatan-kegiatan yang berbau public speaking. Tapi untuk bisa menciptakan kesan yang baik, tentunya kita tak dapat asal tampil begitu saja. Nah, bagaimana cara menjadi penyampai yang baik di depan umum?
Ada banyak sekali tips dan trik mengenai public speaking. Tapi di sini, kita akan membahas tentang pelajaran yang bisa dipetik dari Matthew McConaughey, aktor Hollywood yang mendapat sambutan luar biasa atas performanya sebagai penderita AIDS di film Dallas Buyers Club (2013). Salah satu momen terbaiknya adalah ketika menyampaikan pidato kemenangan di ajang Piala Oscar. Ingin tahu seperti apa pidato Matthew McConaughey? Simak cuplikannya di video berikut ini:
Untuk menjadi pembicara yang kompeten seperti McConaughey, tak banyak trik yang perlu dipelajari. Tiga hal yang dapat dipelajari sebagai rahasia kesuksesan McConaughey sebagai public speaker adalah:
1. Berbicara dengan passion, tulus dari hati
Tak peduli apapun profesinya, setiap orang sukses pasti memiliki passion terhadap apa yang dikerjakan. Mereka tak lagi bekerja dengan tenaga atau pikiran saja, tapi juga dengan hati. Pekerjaan bukanlah sekedar rutinitas yang harus dilakukan untuk memperoleh gaji, tapi passion yang dikerjakan dengan sepenuh hati. Tak cuma pekerjaan sehari-hari, public speaking yang baik juga memerlukan passion.
Pidato seseorang yang mengenal betul dan memiliki passion akan topik yang disampaikannya pastilah lebih berkesan daripada presentasi yang cuma dilakukan untuk menyelesaikan tugas. Oleh karena itu, penting untuk menumbuhkan paling tidak ketertarikan dalam topik pidato yang akan kita sampaikan. Penampilan Matthew McConaughey saat menerima Piala Oscar adalah salah satu bukti keampuhan gaya berpidato yang menunjukkan passion. Tak seperti pemenang lain yang biasanya cuma menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak tertentu, McConaughey juga membagikan pengalaman singkat yang mengena dan insipiratif. Selain Matthew McConaughey, video-video pidato dari Steve Jobs, Marc Benioff, Ronald Reagan, ataupun Barack Obama bisa menjadi contoh materi yang baik.
2. Lebih sedikit lebih baik
Jika presentasi kita menggunakan slide, maka usahakan untuk menampilkan teks sesedikit mungkin. Sebaliknya, perbanyak gestur dalam berbicara di depan umum. Buat eye-contact dengan para penonton, dan ingatlah untuk sesekali berhenti agak lama setelah menyampaikan poin-poin penting. Ini akan efektif untuk memberi penekanan pada bagian-bagian yang ingin ditonjolkan, dan memberi waktu pada penonton untuk mencerna informasi yang telah disampaikan. Tak cuma itu, pidato kita juga akan meninggalkan kesan yang lebih mendalam jika tak dilakukan terburu-buru.
Mengenai durasi, lebih baik jangan berpidato lebih dari 10 menit jika tak menyajikan video, gambar lucu, atau waktu jeda. Semenarik apapun pidato kita, penonton akan lelah dan tak fokus jika isinya cuma berbicara terus-menerus dalam durasi waktu yang lama.
3. Jangan pernah membaca naskah
Walaupun masih sering dilakukan, bahkan oleh berbagai figur penting, pidato dengan membawa bahan "contekan" adalah sangat tidak disarankan. Selain menunjukkan kondisi kita yang (mungkin) kurang siap, membaca naskah juga memperlihatkan bahwa presentasi kita "tidak tulus dari hati". Jika si pembicara saja tak memiliki passion terhadap apa yang disampaikannya, lalu apa kabar penontonnya?
Salah satu tujuan public speaking adalah untuk menarik perhatian dan meyakinkan penonton tentang sesuatu. Untuk itu, penting sekali memastikan bahwa kita benar-benar siap dan yakin dengan topik pidato kita. Salah satu contoh paling fenomenal dari tips ini adalah pidato mantan Presiden AS, Ronald Reagan. Pidato presiden biasanya sudah dirancang sedemikian rupa, sekalipun seorang Presiden tak membawa naskah apapun sama sekali saat berpidato. Namun dalam pidatonya di Brandenburg Gate 1987 silam, Ronald Reagan benar-benar melenceng dari skenario dan menantang Gorbachev, pemimpin Uni Soviet kala itu, untuk meruntuhkan tembok Berlin. Tantangan tersebut ia suarakan dalam 4 kata sederhana yang menggemparkan dunia: Tear down this wall. Dengan demikian, jelas bahwa Reagan tak hanya menjadi teladan dalam membawakan pidato yang tak sesuai naskah, tapi juga mencontohkan bahwa "sedikit itu baik".
Inti Sari
Tiga hal di atas merujuk pada satu hal ini: Daripada menyampaikan presentasi atau pidato, sampaikanlah pengalaman. Menggunakan passion, sedikit kata dan tanpa naskah adalah aspek-aspek pendukung yang bisa membuat penonton tak cuma mendengar, tapi juga merasakan informasi yang kita sampaikan. Buatlah proses pidato yang menyenangkan dan ciptakan interaksi untuk membangun komunikasi terhadap penonton. Jika sukses, maka bukan tidak mungkin kita akan dapat menyampaikan pidato yang berkesan seperti Matthew McConaughey, Ronald Reagan, ataupun tokoh-tokoh dunia lain yang termasyhur akan kebolehan mereka berbicara di depan umum.
Diterjemahkan dengan beberapa perubahan dari kolom Chris Haroun di Inc.com