Fireworks: Should We See It From The Side Or The Bottom? (2017)
7/10 dari 1 reviewerTanggal tayang film Fireworks: 18 Agustus 2017 (Jepang), 1 September 2017 (Indonesia)
Film anime Fireworks: Should We See it from the Side or the Bottom? (judul asli: Uchiage Hanabi, Shita Kara Miru ka? Yoko Kara Miru ka?) diadaptasi dari drama live-action berjudul sama besutan Shunji Iwai yang dirilis tahun 1993, dengan menambahkan elemen-elemen baru yang lebih modern. Ceritanya yang bertema romansa anak muda.
Dalam Fireworks, sekelompok anak muda berencana menonton kembang api dari menara mercusuar di kota mereka, sembari bertanya-tanya apakah kembang api itu akan nampak melingkar atau pipih jika dilihat dari samping. Di tempat lain, seorang siswi bernama Nazuna akan pindah sekolah karena ibunya baru saja menikah lagi. Namun, Norimichi, seorang siswa yang menyukainya, malah mengajaknya melarikan diri. Dalam perjalanan cerita, sebuah kejutan menanti mereka semua.
Film anime Fireworks mendapat sambutan hangat dari movie-goers dan kritikus film. Para pengisi suaranya termasuk jajaran voice actor top Jepang, menghasilkan kombinasi akting suara yang dinilai mengagumkan. Lagu-lagu yang menghiasi sepanjang cerita dipuji habis-habisan. Jalan ceritanya pun disebut-sebut "lebih dari sekadar re-make".
Judul Film : Fireworks: Should We See It From The Side Or The Bottom? |
Kategori: Film Jepang |
Rumah Produksi: Shaft, TOHO |
Genre: Romantis, Drama, Anime Jepang |
Sutradara: Akiyuki Shinbo, Nobuyuki Takeuchi |
Produser: Genki Kawamura |
Penulis Naskah: Hitoshi Ohne |
Penata Musik: Satoru Kosaki |
Soundtrack: DAOKO |
Pemeran: Suzu Hirose, Masaki Suda, Mamoru Miyano, Takako Matsu, Kana Hanazawa, Shintarou Asanuma, Toshiyuki Toyonaga, Yuuki Kaji |
Tulis Review Film Ini:
Drama Tanggung Soal Cowok Plin-Plan
Pada dasarnya, Fireworks bercerita tentang seorang cowok yang suka pada seorang cewek cantik, sementara ada seorang temannya yang juga suka pada cewek yang sama. Ketika si cewek akan diajak pindah rumah oleh Ibunya dan berontak, maka si cowok mulai dihadapkan pada dilema, apakah akan minggat bareng dengan cewek itu, atau menyerahkan si cewek pada temannya, atau...bagaimana?
Masalahnya di sini terletak pada karakter si cowok yang super plin-plan. Dia tidak bisa memutuskan apa yang penting buat dia, dan terlalu banyak perhitungan sebelum bertindak. Akibatnya, dia menyesali pilihan dia. Syukurnya buat dia (dan sialnya buat penonton), ada barang ajaib yang bisa memutar balik waktu ke masa yang dia inginkan, sehingga dia bisa mengulangi satu hari yang sama bolak-balik. Tapi ya, dasar dia memang super plin-plan, setiap kali waktu diputar balik, setiap kali pula dia membuat keputusan yang salah di saat-saat penting. Di awal-awal cerita sih, penonton masih asyik aja. Tapi setelah diulang-ulang...rasanya kita capek sendiri.
Menonton film Fireworks ini mengingatkanku pada dua film lain: Kimi no Na Wa dan The Girl Who Leapt Through Time. Dari Kimi no Na Wa, ada kesamaan banyaknya metafora ajaib, aspek supernatural, dan hubungan dua sejoli yang nggak jelas sampai akhir. Sedangkan dari film anime yang kedua, ada kesamaan aspek Time Loop dan cinta simpang siur antar karakternya. Semestinya, Fireworks bisa jadi film anime yang menarik, terutama didukung oleh visual top, seiyuu bergengsi, dan sound yang ear-catchy. Sayangnya, plot dan motif orang-orang didalamnya agak membosankan dan kurang menegangkan.