Review The Walk: Tak Ada Mimpi Yang Mustahil

Galuh Mustika View: 2994

Elegan dan Inspiratif, adalah dua kata yang mewakili The Walk. Film arahan sutradara Robert Zemeckis ini mengisahkan perjuangan Philippe Petit, seorang "wire-walker" (pemain akrobat tali) dalam misinya menyeberangi menara kembar World Trade Center. Disuguhkan dengan sinematografi menawan dan dikemas dalam format 3D, The Walk tak dapat dipungkiri mampu menjanjikan visual yang memukau. Lebih hebatnya lagi, The Walk tetap mempertahankan kualitas cerita meski bobot visualnya tak bisa diremehkan. Bahkan, film ini turut diperkaya dengan akting top Joseph Gordon Levitt dan chemistry antar karakter yang terbangun dengan apik.

Dari sekilas ulasan diatas The Walk tampak sempurna. Tak ada celah kekurangan yang bisa mengurangi poin film ini. Namun nyatanya, film biografi ini cenderung gagal menimbulkan kesan yang mendalam pada insan perfilman di tahun 2015. The Walk juga tak sanggup meraih box office secara gemilang. Ada apa sebenarnya dengan film ini?

 

Sekilas Tentang Plot The Walk

Dibuka dengan narasi si tokoh utama, Philippe Petit, The Walk langsung memunculkan kesan biografis yang kentara. Alur film pun mulai menuturkan pengalaman-pengalaman hidup Philippe yang mengantarkan penonton pada puncak cerita, dimana ia dikisahkan menyeberangi menara kembar World Trade Center setinggi 110 lantai dengan hanya berjalan di seutas tali.

Philippe Petit

Mulai dari kehidupan masa kecil, proses belajar, hingga perjuangan sebagai seniman jalanan, The Walk berhasil merangkai pengalaman hidup Philippe Petit menjadi sebuah sajian yang menarik dan layak tonton. Dengan gaya narasi yang dibuat komunikatif dan atraktif, sosok Philippe Petit yang diperankan oleh Joseph Gordon Levitt seakan-akan mampu terus menarik perhatian penonton di sepanjang film.

Tak hanya kehebatan dan keberhasilan Philippe Petit saja, The Walk juga tak lupa menyajikan adegan demi adegan yang menceritakan kegagalannya, juga momen-momen kecil namun penting yang membangun klimaks film ini. Bagaimana Philippe menemukan kru-krunya, aksi-aksi penyamaran yang dilakukan untuk mengobservasi gedung World Trade Center, serta rasa frustasi yang sempat mendera Philippe sebelum ia melaksanakan aksinya, adalah detail-detail sekunder namun signifikan dan menarik untuk disimak.

Tak ubahnya film-film lain yang tak pernah absen menampilkan rintangan untuk sang pelaku utama, The Walk juga menunjukkan masalah demi masalah yang bukan hanya berpotensi membatalkan aksi nekad Philippe Petit dkk, tapi juga membahayakan nyawa mereka. Mampukah Philippe menuntaskan aksinya? Bagaimana ia dan kawan-kawannya menghadapi setiap rintangan yang menghadang?

 

Antara The Walk dan Forrest Gump

Sebelum membesut The Walk, Sutradara Robert Zemeckis sudah berpengalaman dalam menangani film bernada biografis, salah satunya adalah Forrest Gump. Para penggemar film tentunya sudah tak asing lagi dengan Forrest Gump, film yang terkenal dengan kutipan "kotak coklat"-nya itu. Salah satu kemiripan yang bisa Anda temukan dari Forrest Gump dan The Walk adalah narasi dari si tokoh utama. Namun di luar itu, The Walk terkesan lebih hidup dan realistis.

Robert Zemeckis

Dipuji Namun Gagal Di Box Office

The Walk mendapat respon positif kritikus. Visual, karakterisasi, dan tataran ceritanya mendapat sambutan apik dari berbagai media. Situs agregator film Rotten Tomatoes memberikan rating 85%, dan Metacritic menyematkan nilai 70 untuk The Walk. Namun sayang, film ini terkesan gagal meraup keuntungan box office yang mengesankan. Dirilis pada 30 September 2015, film ini belum mampu menembus angka 50 juta USD di akhir tahun.

Yang lebih disayangkan lagi, film ini juga tak banyak dijagokan dalam ajang-ajang penghargaan film. Sejauh ini, The Walk tak banyak disebut-sebut sebagai calon kuat di Piala Oscar, Golden Globe, maupun BAFTA. The Walk hanya mampu meraih nominasi dan memenangkan 1 penghargaan di event-event khusus Film Critics Society, itupun hanya di kategori efek visual terbaik saja. Ini tentu berbanding terbalik dengan film dokumenter tentang Philippe Petit, A Man on Wire, yang pernah dirilis pada tahun 2008. Film tersebut berhasil memanen banyak penghargaan. dan bahkan menyabet gelar film dokumenter terbaik di Academy Awards.

Komentator-komentator dari Rolling Stone dan Chicago Sun-Times menyebut awal film yang kurang menjanjikan sebagai faktor negatif dari film ini. Menurut mereka, ketegangan baru terasa pada 30 menit terakhir, dimana Philippe Petit mulai mengeksekusi rencananya. Namun sepertinya, unsur promo yang masih kurang lebih menjadi penyebab utama dibalik kegagalan film ini di box office.

 

Inspiratif Bagi Para Pemimpi

Impian Philippe Petit untuk bisa berjalan menyeberangi menara kembar World Trade Center adalah fokus utama The Walk. Walaupun menakjubkan, cita-cita tersebut bisa dianggap sebagai aksi nekad, beresiko tinggi, juga ilegal. Namun dibalik kegilaan tersebut, tersimpan sebuah pesan bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini. Bahkan Joseph Gordon Levitt yang sama sekali tak ada pengalaman sebagai wire walker, bisa menguasai keahlian tersebut setelah 8 hari belajar langsung dari Philippe Petit.

Intinya, setinggi apapun cita-cita dan semustahil apapun keinginan kita, tidak ada kata tidak mungkin untuk mewujudkannya. Dedikasi, kerja keras, dan bakat-lah yang akan membawa kita meraih mimpi, tak peduli sesulit apapun halangan yang akan menghadang nantinya. Walaupun demikian, pesan moral ini agak terganjal dengan masalah legalitas. Jadi dalam meraih mimpi kita, usahakan untuk tidak berurusan dengan hukum ya kawan-kawan?

 

 

Galuh Mustika

Penggemar film Barat yang doyan nonton segala genre, terutama petualangan dan fantasi. Pengagum karya-karya David Fincher, Christopher Nolan, Guillermo Del Toro, Steven Spielberg, dan Bong Joon-ho. Secara tak terduga juga suka perhatian sama drama dan film Korea. Hasilnya? Still try finding the best of both worlds.

Lihat profil selengkapnya






Artikel Lain
Review Film




Berita Popular




Review Pembaca
ivan menulis "."
Di Review Film HIGH & LOW THE MOVIE 3: Final Mission >>
kevin menulis "ini di indo perkiraan masuk kapan ya "
Di Review Film HIGH & LOW THE MOVIE 3: Final Mission >>
Jakli Blythe menulis "katnya bluraynya mau keluar bulan februari lah sekaranh udah maret masih blom kluar juga hadeh"
Di Review Film HIGH & LOW THE MOVIE 2: End Of Sky >>
Dimas yosua cahyo menulis "Gimana yaa cara nonton high & low yg ini,,  saya penasaran sama kelanjutan film nyaa,,  tolong kasih link plis"
Di Review Film HIGH & LOW THE MOVIE 2: End Of Sky >>