Michael Fassbender, Sang Magneto Yang Bercita-Cita Jadi "Rocker"
Redha Caraka View: 3151Penggemar seri film X-Men pasti sudah tidak asing dengan lelaki berjambang tipis satu ini. Michael Fassbender adalah aktor yang cukup lama malang melintang di dunia perfilman. Puluhan film dan serial televisi telah dibintanginya.
Prestasinya pun cukup mengesankan. Michael Fassbender telah 104 kali masuk nominasi penghargaan ternama, termasuk Academy Award tahun ini sebagai Best Actor dalam perannya pada film Steve Jobs. Fassbender kalah dari Leonardo DiCaprio, tetapi masih pada ajang penghargaan yang sama, ia juga di nominasikan sebagai best Supporting Male Actor dari film 12 Years of Slave .
Tak hanya menjadi nominasi, Michael Fassbender telah memenangkan 51 penghargaan film dari berbagai ajang penghargaan film dunia.
Peran-Peran Anti-Mainstream Michael Fassbender
Mengingat bahwa aktor ini telah bermain dalam begitu banyak film dan serial televisi. Berbagai macam jenis peran pun sudah dilakoni. Dari semua itu, ada satu kecenderungan: Michael Fassbender selalu cenderung memilih peran yang tidak biasa.
Pada tahun 2007, Michael Fassbender debut layar lebar dengan perannya sebagai Stelios, seorang prajurit Spartan muda dalam film 300. Film action fantasi arahan Zack Snyder ini kemudian meraih kesuksesan yang cukup mengesankan.
Ia kemudian mengambil peran sebagai aktivis IRA (Provincial Irish Republican Army) dalam film Hunger. Dalam persiapan film Hunger, Fassbender diet ketat dan mengkonsumsi 600 kalori saja per hari. Usahanya mebuahkan hasil, ia menerima penghargaan sebagai pemeran utama terbaik dalam British Independent Film Award.
Film ini pun mendapatkan penghargaan "Best Film 2009" di Toronto Film Critics Association Awards, penghargaan serupa dengan yang didapatkan oleh film arahan Quentin Tarantino, Inglorious Basterds dimana Michael Fassbender juga berperan.
Diantara semuanya, Magneto mungkin merupakan salah satu perannya yang paling ikonik. Michael Fassbender memerankan Magneto dalam 3 seri film X-Men, yaitu X-Men: First Class, X-Men: Days of Future Past, dan yang sedang tayang di bioskop-bioskop Indonesia, X-Men: Apocalypse. Michael Fassbender mengungkapkan bahwa ia menikmati kompleksitas menjadi karakter yang suram. "Dia (Magneto) sosok yang rumit, lelaki yang rumit dan kompleks" jelasnya. "Masa lalunya begitu keras dan sebagai aktor, ada begitu banyak hal untuk kugali dari karakter Magneto, membuatku lebih mudah untuk memerankannya"
Namun perlu diketahui, Michael Fassbender juga memerankan tokoh yang kontroversial. Seperti dalam film Shame, ia berperan sebagai Brandon, seorang pria berumur 30-an yang kesulitan menghadapinya obsesinya akan seks. Shame bahkan di rating NC-17 oleh Motion Picture Assosiation of America. Penampilan Michael Fassbender dalam film ini menuai banyak pujian dari kritikus film atas intensitas aktingnya.
Brandon bukanlah satu-satunya peran Fassbender yang menantang, dalam film 12 Years a Slave, ia menjadi seorang pemilik budak kejam bernama Edwin Epps. Ia sendiri yang menelepon Steve McQueen, produser film 12 Years a Slave setelah ia membaca skrip-nya. Aktor ini berharap McQueen akan memberikan peran Epps padanya. "Seseorang harus memerankan tokoh jahatnya" ujarnya. "Dan seseorang harus memerankan tokoh itu secara manusiawi. Aku tertarik dengan pemikiran bahwa manusia dapat melakukan hal baik dan buruk sekaligus. Kita tidak akan dapat menghindarinya"
Michael Fassbender masih memiliki daftar panjang proyek film yang akan tayang tahun ini hingga tahun depan. Termasuk Assassin's Creed dan Alien: Covenant.
Penggemar Musik Metal
Aktor kelahiran 2 April 1997 ini mengaku mencintai musik dan pernah bercita - cita menjadi musisi metal. Ketika menjadi bintang tamu acara talkshow The Tonight Show, ia mengungkapkan "Aku ingin menjadi musisi, aku sangat menggemari musik heavy metal. Posisi yang aku inginkan adalah lead guitarist pada suatu grub band heavy metal seperti Iron Maiden, Metalicca, Slayer dan sebagainya."
Michael Fassbender lahir di Jerman dan tumbuh di Irlandia. Ia mengaku pernah mencoba membentuk sebuah grup band metal bersama teman-temannya. Namun sayangnya band itu berakhir hanya memiliki satu orang member lagi selain dirinya, dan rekan satu bandnya itu juga bermain gitar. Ia dan rekannnya kesulitan mencari pemain drum dan bass di kota kecil tempat tinggalmnya, sehingga mereka memutuskan untuk bermain berdua saja.
Michael Fassbender juga mengatakan bahwa mendengarkan musik metal membuatnya melupakan semua masalahnya. Ia merasa seperti menemukan rumah ketika mendengarkan musik. Musik adalah cara Fassbender untuk melepaskan diri dari tekanan, ketakutan atau hal semacamnya.
Suka Surfing, Benci Gym
"Jika aku boleh jujur, aku merasa gym adalah tempat paling suram di dunia." ujarnya dalam sebuah wawancara. Sangat sulit mempercayai perkataannya mengingat Michael Fassbender memiliki tubuh yang cukup atletis. Ia lebih memilih untuk menjadi aktif dan bermain games untuk menjaga kebugarannya.
Akhir-akhir ini Fassbender juga tertarik dengan olahraga selancar. Ia mengaku menikmati belajar berselancar dan tidak ingin berhenti. Meskipun menyadari bahwa dirinya agak terlambat untuk mempelajari olahraga air ini, namun Michael Fassbender merasa tidak ada kata terlambat untuk memepelajari sesuatu.
Hobi barunya ini sempat tertangkap kamera paparazzi. Dalam foto, ia tampak menikmati pantai Bondi, Australia bersama lawan mainnya dalam film The Lights Between Oceans yang kini menjadi kekasihnya, Alicia Vikander. Dalam foto - foto tersebut ia tampak menunjukkan skill bermain selancar yang cukup lumayan.
Rumor Skandal Kekerasan dan Perselingkuhan
Meskipun terkenal dengan imej lelaki yang manis dan lembut, tetapi rumor tidak sedap juga sempat menerpanya. Mantan kekasihnya pernah menuntutnya akan tindak kekerasan. Wanita tersebut mengaku Fassbender telah melemparnya ke sebuah kursi yang mengakibatkan tulang hidungnnya patah serta menyeretnya kedalam mobil yang menyebabkan tempurung lututnya pecah.
Selain rumor kekerasan, rumor perselingkuhan juga terjadi ketika Fassbender tengah menjalin hubungan dengan atlit Inggris bernama Louise Hazel. Michael Fassbender kepergok sedang berjalan dengan seorang wanita berambut pirang di Montreal pada tahun 2013 lalu. Saat ia menyadari adanya paparazzi, Fassbender tampak meneriaki wanita tersebut untuk menjaga jarak. Kemudian ia terus berjalan masuk menuju sebuah gedung dan wanita itu tetap mengikutinya.
Sayangnya kedua berita tersebut nampaknya hanyalah gosip untuk menurunkan pamornya dan dianggap tidak memiliki bukti kuat, sehingga kemudian tenggelam begitu saja. Fassbender pun cenderung tidak suka membicarakan kehidupan pribadinya pada media manapun.
Mengaku Belum Pernah Bermain Game Assassin's Creed
"Aku belum pernah memainkannya" ujarnya, "Aku sangat bodoh".
Michael Fassbender mengaku tidak tahu apa-apa mengenai game yang memadukan sejarah, aksi parkour, sci-fi, teori konspirasi dan pembunuhan diam - diam tersebut. Tetapi, sejak Ubisoft, developer game Assassin's Creed menemuinya dan menawarkan peran tersebut, ia kemudian mempelajari tentang game itu.
Dalam Assasin's Creed, Michael Fassbender akan memerankan karakter Callum Lynch. Karakter Callum Lynch berbeda dengan tokoh protagonis utama dalam game, Desmond Miles. "Callum tidak dimiliki oleh siapapun, juga tidak memiliki keluarga", ucapnya.
Pada film Assassin's Creed, Michael Fassbender akan bekerja sama lagi dengan sutradara Justin Kurzel dan Marion Cottilard. Justin Kurzel sebelumnya menyutradarai film Macbeth yang dibintanginya bersama Marion Cottilard. Tak hanya berperan sebagai Callum Lynch, Michael Fassbender juga akan turut memproduseri film Assassin's Creed.