Abaikan Skandal Komentar Perkosaan, Debut Sultan Pecahkan Rekor
Anna Muttaqien View: 2409Film terbaru rilisan Salman Khan, Sultan, yang baru debut pada hari raya Idul Fitri pekan lalu, berhasil menghimpun perolehan lebih dari 3 milyar Rupee (sekitar 50 juta dolar) dari penayangannya di seluruh dunia. Drama bertema olahraga gulat ini pun disebut-sebut mencatat rekor film Bollywood dengan pendapatan terbesar secara global dalam pekan pertama penayangan.
Di panggung Box Office domestik, prestasi Sultan tak terkalahkan. Dari bioskop-bioskop India saja, produksi Yash Raj Films ini meraup 37.7 juta dolar, sementara dari luar negeri sukses menghimpun 13.7 juta dolar.
Performa Salman Khan dan pasangan mainnya Anushka Sharma sebagai pegulat tak hanya mendapat aplaus di India saja, melainkan juga disambut hangat di wilayah Timur Tengah, Pakistan, Inggris, Australia, dan New Zealand, dimana Sultan menjadi film Hindi dengan perolehan box office tertinggi sepanjang masa.
Skandal Komentar Perkosaan Salman Khan
Pencapaian film Sultan tentunya selaras dengan jerih payah Salman Khan dalam proses pembuatannya, karena ia sampai harus rela melakukan transformasi tubuh hingga tiga kali. Namun, saat ini Salman malah sedang dibelit kontroversi akibat komentar dalam sebuah wawancara dimana ia menyatakan merasa seperti "wanita yang diperkosa" setelah syuting adegan-adegan sulit di ring gulat untuk film Sultan.
Komentar kontroversial itu pun dikecam luas sehingga memicu sejumlah kalangan untuk menghimbau masyarakat agar memboikot film ini. Pasalnya, Salman dinilai tidak simpatik pada para korban perkosaan. Diantara kritik yang dilontarkan adalah bahwa korban perkosaan jelas dirudapaksa, bukan sesuatu yang suka rela dialami, tetapi sang aktor mendapatkan gaji untuk bermain dalam film Sultan.
Meski demikian, seakan mengabaikan kontroversi, orang tetap ramai-ramai mendatangi bioskop untuk menonton Sultan. Beberapa sahabat Salman pun mendukungnya. Salah satunya, Nawazuddin Siddiqui yang sebelumnya bersama Salman melakoni Bajrangi Bhaijaan, mengatakan bahwa ungkapan Salman hanyalah metafor yang tak perlu diulang-ulang dan dipertanyakan lagi.