Rencana Reklamasi Pelabuhan "Ponyo" Dibatalkan

Anna Muttaqien View: 1809

Ingat film produksi studio Ghibli berjudul Gake no Ue no Ponyo (Ponyo on the Cliff by the Sea) yang tayang tahun 2008 lalu? Film anime itu mengisahkan petualangan seorang anak laki-laki berumur lima tahun dengan putri ikan bernama "Ponyo" yang ingin berubah menjadi manusia setelah jatuh cinta pada si anak laki-laki tadi. Dengan latar kota pelabuhan yang indah, film arahan Hayao Miyazaki tersebut disambut hangat di seluruh dunia. Tak hanya jebol box office Jepang, Ponyo juga tembus box office Amerika Serikat dan Kanada.

Namun, siapa tahu kalau kota pelabuhan yang menjadi inspirasi film tersebut ternyata tengah bergelut dengan rencana reklamasi kontroversial?

Teluk Tomonoura, berlokasi di kota Fukuyama, adalah salah satu tempat berpanorama terindah di tepi laut Seto. Teluk tersebut dikenal memiliki sejumlah fasilitas pelabuhan bernilai historis tinggi, termasuk sebuah bangunan mercusuar batu. Keindahan panoramanya telah menarik perhatian banyak kalangan, termasuk sutradara Hayao Miyazaki yang kemudian mengambil inspirasi dari tempat itu untuk membuat film Gake no Ue no Ponyo.

Pada tahun 1983, pemerintah perfektur membuat rencana untuk reklamasi daerah tepi dan membangun jembatan guna melonggarkan kemacetan di wilayah tersebut. Rencana itu ditolak oleh warga setempat dengan alasan reklamasi dan pembangunan jembatan baru akan merusak kelestarian pemandangan dan nilai historis Tomonoura. Pada April 2007, kelompok kontra mengajukan permohonan ke pengadilan.

Tuntutan tersebut kemudian menjadi isu nasional setelah Gake no Ue no Ponyo dirilis, dan pada Oktober 2009 pengadilan distrik Hiroshima mengabulkan dengan memerintahkan perfektur untuk tidak melaksanakan rencana itu, karena panorama Tomonoura dianggap sebagai kepentingan publik. Meski demikian, saat itu rencana reklamasi belum benar-benar dibatalkan oleh pemerintah setempat.

Baru pada hari Senin kemarin (15/2/2016), pemerintah perfektur Hiroshima mengumumkan pembatalan proyek kontroversial yang jika dijalankan maka akan merubah drastis wilayah Tomonoura tersebut.

Keputusan pemerintah perfektur Hiroshima terkait Tomonoura pun disambut baik oleh berbagai kalangan, sebagaimana diberitakan oleh The Japan Times dan Asahi Shimbun. Dalam konferensi pers yang digelar setelah pengumuman dilakukan, penerima Honorary Academy Award Hayao Miyazaki mengatakan, "Sebuah langkah besar dan tegas telah diambil di saat kita perlu mempertanyakan apa yang akan terjadi dengan Jepang. Saya kira pengadilan tepat ketika memutuskan bahwa baik persiapan maupun perencanaan proyek kekurangan pertimbangan dan kepedulian."

Anna Muttaqien

Kontributor sekaligus editor di Sinemapedia. Hobi menulis, membaca, nonton, plus nggosip apa saja yang hubungannya dengan Asia dan Jepang. Mulai suka anime dan manga sejak tahun 90-an, berlanjut sampai sekarang.

Lihat profil selengkapnya






Berita Lain
Review Film




Artikel Popular