Film - Film Hebat Ini Ternyata Masih Diragukan Kesuksesannya (Bagian 2)
Galuh Mustika View: 3028Menyambung topik artikel sebelumnya, ini dia lanjutan daftar film yang deretan kesuksesannya masih dipertanyakan:
6. Transformers (2007)
Box Office: 709.7 juta USD
Penghargaan:
- Academy Awards: Mendapat nominasi di Sound Editing, Sound Mixing, dan Visual Effects
- Golden Raspberry Awards: dinominasikan untuk Worst Supporting Actor
Selain nominasi Oscar, itupun dari kategori efek visual dan aspek teknis sejenis, praktis tak ada yang spesial dari review Transformers. Meski berhasil mengumpulkan 700 juta Dolar lebih, film arahan Michael Bay ini cenderung dikritik karena cuma mengandalkan spesial effect dan action sequence, tanpa mempertimbangkan aspek pengembangan plot dan penokohannya. Parahnya, 3 film sekuel yang mengikutinya bernasib lebih tragis dan dicerca habis-habisan oleh para kritikus, meski pendapatan Box Office-nya terus meningkat.
Media-media seperti The Hollywood Reporter, Los Angeles Times, dan CNN berkomentar miring seputar kualitas Transformers. Namun dengan banyaknya fans setia Transformers yang mendatangkan kesuksesan luar biasa dari segi Box Office, paling tidak Michael Bay sanggup membuktikan "kehebatannya" dalam memproduksi franchise film yang sepenuhnya acuh tak acuh terhadap sindiran kritik.
7. Slumdog Millionaire (2008)
Box Office: 377.9 juta USD
Penghargaan:
- Academy Awards: 8 kemenangan (termasuk di Best Picture dan Best Director) dari 10 nominasi
- Golden Globe Awards: Sapu bersih di kategori Best Drama Film, Best Director, Best Screenplay, dan Best Original Score
- BAFTA Awards: 7 piala (termasuk Best Film, Best Director, dan Best Cinematography), serta dinominasikan di 4 kategori lain
Slumdog Millionaire menggemparkan dunia perfilman di tahun 2008-2009 setelah keluar sebagai pemenang Best Picture dan meraih 7 penghargaan lain di Academy Awards ke-81. Salah satu alasan dibalik kehebohan itu adalah status kuda hitam Slumdog Millionaire yang secara tak terduga sanggup memborong Piala Oscar. Film garapan sutradara Danny Boyle itu memang sejatinya adalah film Inggris, tapi sangat kental menggambarkan budaya masyarakat India, sesuatu yang jarang menjadi sorotan film-film pemenang Oscar.
Seiring dengan pencapaiannya di ranah kritik, Slumdog Millionaire juga mendulang keberhasilan di Box Office. Film yang mengorbitkan Dev Patel sebagai aktor berskala global ini meraup 377.9 juta USD dari anggaran dana 15 juta USD. Namun karena beberapa titik kelemahan yang tak bisa diabaikan, Slumdog Millionaire justru sering dipandang tak pantas menerima sederet pencapaian gemilang tersebut.
Pertama-tama, film ini tak dijunjung tinggi di India meski menyabet raihan fenomenal di acara penghargaan paling bergengsi Hollywood. Beberapa pujian nyatanya juga dibarengi ulasan negatif yang memandang Slumdog Millionaire sebagai film anti-India. Mengapa bisa demikian? Rupanya, beberapa figur perfilman di India menganggap film ini terlalu mengekspos elemen-elemen kemiskinan yang hanya mencerminkan pandangan Barat terhadap India. Aktor dan produser film kenamaan Aamir Khan adalah satu dari tokoh yang mengkritisi Slumdog Millionaire.
Di samping itu, film ini sebenarnya juga 'penuh cacat', dimana alur cerita, sinematografi, serta pengembangan karakternya semua bermasalah. Dengan lubang-lubang menganga di hampir semua aspek, pantaskah Slumdog Millionaire menyabet gelar Best Picture mengalahkan The Curious Case of Benjamin Button, Frost/Nixon, Milk, dan The Reader? Berbagai ulasan di media Telegraph, The Guardian, IndieWire, San Francisco Chronicle, dan cinemaholic.com mungkin bisa menjawab pertanyaan tersebut. Anda akan mendapati review bernada serupa, dimana Slumdog Millionaire dipandang tak cukup bagus untuk meraih kemenangan besar di Academy Awards, ajang penghargaan lain, ataupun pujian-pujian luar biasa yang secara umum mengaguminya.
8. Twilight (2008)
Box Office: 393,616,788 juta USD
Penghargaan: MTV Movie Awards: 5 Piala (termasuk Best Movie dan Best Female Performance) dari 7 nominasi
Di tahun 2008 hingga awal dekade ini, semua penyuka film pasti pernah merasakan efek dari wabah seri Twilight yang umumnya hinggap di kalangan anak-anak remaja. Fenomena ini rupanya sesuai dengan ulasan para kritikus yang jauh-jauh hari sudah memperingatkan tentang 'kebodohan' Twilight. "Kecuali kamu seorang anak 14 tahun yang suka menjerit keganjenan melihat cowok-cowok cakep, lebih baik menjauhlah dari adaptasi hambar buatan sutradara Catherine Hardwicke ini", demikian ungkap pengamat film Steve Newton.
Meski diterpa badai kritik, tak dapat dipungkiri Twilight telah menjelma sebagai film pertama dari salah satu franchise paling fenomenal di generasi ini. Sekuel-sekuelnya mampu meraih pendapatan luar biasa, meski review-nya juga konsisten negatif. Hampir mirip dengan Transformers, jajaran produksi Twilight tampak tak terlalu pusing dengan tanggapan para pengamat, asal fans tetap datang membajiri bioskop untuk menonton setiap seri yang mereka buat.
9. Avatar (2009)
Box Office: 2.788 milyar USD
Penghargaan:
- Academy Awards: 9 Nominasi dan 3 penghargaan di Best Art Direction, Best Cinematography, dan Best Visual Effects
- Golden Globe Awards: Best Director dan Best Film - Drama, serta nominasi di Best Original Score dan Best Original Song
- BAFTA Awards: Best Production Design, Best Special Effect, serta nominasi di 6 kategori lainnya
Avatar menjadi film James Cameron yang memantapkan dominasinya sebagai sutradara top, sebab lewat sinema inilah dia menggeser filmnya yang lain, Titanic, dari takhta film terlaris sepanjang masa. Sebagai catatan, Avatar mencatatkan rekor sebagai film pertama yang tembus angka 2 milyar USD. Tak hanya Box Office, Avatar juga dikagumi terutama karena efek visualnya dan mengumpulkan respon positif dari kritik. Alhasil, film yang dibintangi Sam Worthington dan Zoe Saldana ini dinominasikan di 9 kategori Academy Awards, memenangkan 3 penghargaan di ajang tersebut, serta mencatatkan diri sebagai pemenang di lebih dari 25 acara penghargaan lainnya.
Sayangnya, film ini masih dihantui kicauan pedas dari berbagai pihak yang meragukan kesuksesannya. Salah satu faktor utamanya adalah plot cerita Avatar yang dinilai sangat tidak original. "Avatar seperti Dances With Wolves yang bersetting di planet Avatar", demikian ungkap cinemaholic.com. Tak cuma mirip dengan film klasik yang dibintangi Kevin Costner itu, ide cerita Avatar juga dikatakan tak beda jauh dari Pocahontas, Noon Universe, FernGully: The Last Rainforest, The Last Samurai, bahkan ada pula yang membandingkannya dengan Teletubbies.
Oke, yang terakhir itu memang terlalu berlebihan. Tapi mengingat masifnya pemberitaan media seputar kehebatan Avatar sebagai proyek James Cameron yang memakan banyak waktu dan biaya, banyak pihak kecewa dengan hasil akhirnya. Raihan spektakuler Avatar di Box Office pun akhirnya cenderung dikaitkan dengan olahan efek visualnya, sedangkan kemenangan di Academy Awards lebih dianggap sebagai 'penghargaan' atas nama besar James Cameron semata.
10. Frozen (2013)
Box Office: 1.276 milyar USD
Penghargaan:
- Academy Awards: Penghargaan di Best Animated Feature dan Best Original Song
- Golden Globe Awards: Memenangkan Best Animated Film dan dinominasikan di Best Original Song - Motion Picture
- BAFTA Awards: Best Animated Film
Tak cuma meraih 2 Piala Oscar sekaligus, Frozen juga menjadi film animasi terlaris sepanjang masa dengan catatan Box Office-nya yang sudah menjulang hingga 1.2 milyar USD. Alasan terkuat dibalik kekaguman para pengamat terhadap film ini adalah: Frozen berhasil tampil sebagai film animasi Disney yang tak lagi menitikberatkan pada kisah penyelamatan putri oleh seorang pangeran, tapi dinamika kakak beradik yang menggambarkan kekuatan karakter para wanita.
Dianggap sebagai salah satu film terbaik Disney, Frozen ternyata juga banyak diragukan kehebatannya. Variety dan situs Roger Ebert sama-sama menyoroti kelemahan plot cerita yang seharusnya menjadi komponen paling penting. Selain itu, salah satu karakter utama, Elsa, dianggap tak konsisten karena jika dilihat lagi, konflik Frozen sebenarnya bermula dari ketakutan Elsa yang kemudian kabur meninggalkan adiknya. Ini membuat kritikus memandang Frozen sebagai film yang 'tanggung' dalam menyiratkan pesannya. Disamping itu, Elsa juga disamakan dengan tokoh Carrie White dari novel Stephen King Carrie yang telah banyak diadaptasi di layar TV maupun difilmkan. Untuk karakter se-ikonik Elsa, konsep tak original tentu bisa membebani kualitasnya sebagai tokoh kartun idola yang menjadi inspirasi banyak pihak.
Selain kesepuluh film di sini, ada pula beberapa sinema yang juga mendapat sorotan karena kehebatannya diragukan. Taken (2009), Paranormal Activity (2007), 300 (2006), dan film klasik The Sound of Music (1965) adalah beberapa di antaranya. Tentu saja, pendapat setiap orang bisa berbeda karena menilai film juga menyangkut selera. Namun dari beragamnya pendapat setiap penikmat film, sinema-sinema di atas muncul sebagai film yang paling banyak diperbincangkan karena kehebatannya diragukan. Lalu, bagaimana pendapat Anda? Setujukah dengan daftar ini? Atau, apakah Anda sudah punya daftar film sendiri yang sebenarnya tak terlalu 'hebat'?