Batal Pensiun, Hayao Miyazaki Buat Anime Ghibli Lagi
Anna Muttaqien View: 2005Pekan lalu, Studio Ghibli dikabarkan merilis rekrutmen animator untuk "film terakhir" sutradara ternama Hayao Miyazaki. Meski sineas gaek berumur 76 tahun ini sudah berulang kali menyatakan akan pensiun, tetapi ia lagi-lagi kembali ke meja kerjanya untuk memproduksi film anime Ghibli baru.
Akan Menggambar Storyboard Sampai Mati
Dalam acara khusus Owaranai Hito Miyazaki Hayao (Never-Ending Man: Hayao Miyazaki) yang mengudara pada bulan November, ia memang menyatakan ingin kembali membuat film anime setelah program pendeknya untuk Museum Ghibli, Kemushi no Boro, berakhir. Ia pun mengajukan proposal proyek untuk sebuah film feature penuh pada akhir Agustus 2016.
Tanpa menunggu persetujuan atas proposal tersebut, Miyazaki sudah langsung menggarapnya. Produser Studio Ghibli, Toshio Suzuki, bahkan menyatakan pada bulan April bahwa storyboard sepanjang 20 menit sudah dibuat Miyazaki.
Menurut Hayao Miyazaki, schedule program ini dijadwalkan selesai pada tahun 2019, tepat sebelum Olimpiade Tokyo 2020. Namun demikian, Suzuki belakangan menyebut schedule itu mustahil dipenuhi.
Ketika ditanya mengenai apakah Miyazaki akan bisa menyelesaikan film selagi masih hidup, Suzuki menjawab, "Hmm, saya tidak tahu," sambil berkomentar bahwa rekannya itu mungkin akan terus menggambar storyboard sampai mati.
Sejarah Hayao Miyazaki
Hayao Miyazaki mulai mengemuka pada tahun 1970an berkat seri anime televisi seperti Lupin III, Future Boy Conan, dan Sherlock Hound. Ia mengarahkan film feature penuh pertamanya pada tahun 1979, berjudul Lupin III: The Castle of Cagliostro. Setelah itu, ia mengadopsi pembukaan manga Kaze no Tani no Nausicaä menjadi film anime keduanya sebelum mendirikan Studio Ghibli bersama Isao Takahata.
Bersama studio animasi baru ini, Miyazaki membesut film-film anime Ghibli legendaris seperti Laputa: Castle in the Sky, My Neighbor Totoro, Kiki's Delivery Service, Porco Rosso, Princess Mononoke, Spirited Away, Howl's Moving Castle, Ponyo, dan The Wind Rises. Ia dikenal sangat dekat dengan isu-isu perlindungan lingkungan dan acap menyiratkan masalah-masalah sosial dalam film-filmnya.
Hingga saat ini, Spirited Away masih menduduki kursi film dengan perolehan box office tertinggi di Jepang; 15 tahun setelah premiere di tahun 2001. Film ini juga mendapat pengakuan di dunia Barat dengan meraih pialang Best Animated Film pada ajang OSCAR 2003.