6 Alasan Mengapa Suicide Squad Masih Layak Ditonton
Galuh Mustika View: 9046Digadang-gadang sebagai film superhero "yang lain dari yang lain", Suicide Squad mendapat banyak sorotan dari berbagai media perfilman menjelang rilisnya. Namun sayang, review awal film itu justru didominasi nada negatif yang menjatuhkan pamornya. Saat artikel ini ditulis, rating Suicide Squad di Rotten Tomatoes makin melorot ke 31%, begitu pula dengan nilainya di Metacritic yang sudah mencapai 42/100. Tak ayal, banyak penggemar merasa kecewa dan akhirnya malah berbalik menyerang kritikus, seperti yang tercermin pada pengajuan petisi untuk menutup situs Rotten Tomatoes.
Dibalik semua kekisruhan tersebut, Suicide Squad masih menyimpan 6 alasan yang membuatnya tetap layak ditonton. Apa sajakah itu?
1. Harley Quinn
Sudah bukan rahasia lagi jika karakter unik ini menjadi andalan utama DC dalam setiap promosi Suicide Squad. Tak hanya cuplikan aksi di film saja, berbagai pemberitaan di balik layar pun didominasi oleh sidekick Joker ini. Bahkan, ia dikabarkan bakal mendapat film spin-offnya sendiri. DC memang tidak salah mengunggulkan karakter yang diperankan Margot Robbie itu. Buktinya, Harley Quinn banyak diakui sebagai satu dari sedikit aspek dalam Suicide Squad yang patut dipuji. Mengapa demikian?
Pertama-tama, tampilan Margot Robbie mulai dari make-up hingga kostum dinilai sangat atraktif dan mendukung personifikasi Harley Quinn. Ia juga menghantarkan beberapa performa terbaik dalam Suicide Squad lewat aksi-aksinya. Tak cuma secara visual, Harley Quinn mendapat eksplorasi karakter yang lebih menyeluruh ketimbang tokoh-tokoh lain. Latar belakangnya sebagai psikiater biasa yang berubah setelah menangani Joker diungkap, dan ia pun ditampilkan tak sepenuhnya gila di film ini. Ada momen-momen menarik yang mengungkap beragam tindakan sinting nan tak terduga Harley Quinn, tapi ada pula bagian film yang menyiratkan jika si antihero itu masih punya standar moral, walaupun kadar kenormalannya masih dipertanyakan.
2. Kembalinya Will Smith
Siapa yang tak kenal Will Smith? Mulai dari fans film fanatik hingga mereka yang tak terlalu gemar nonton pun tahu sosoknya. Ia banyak difavoritkan karena karismanya dalam berbagai peran utama di film-film blockbuster seperti Men in Black, Bad Boys, I Am Legend, dan Hancock. Namun dalam beberapa tahun terakhir, ia seperti hilang dari radar setelah membintangi After Earth (2013) bersama putranya, Jaden Smith. Film garapan sutradara M. Night Shyamalan itu memang dicerca habis-habisan sekaligus gagal meraih Box Office fantastis.
Nah, peran Will Smith sebagai Deadshot di Suicide Squad merupakan comeback yang lama ditunggu-tunggu. Ada banyak aksi yang diharapkan darinya, mengingat tokoh Deadshot sendiri dikenal sebagai salah satu villain paling berbahaya di DC Universe. Menariknya, meski awalnya diperkenalkan sebagai karakter antagonis dan musuh Batman, Deadshot juga punya sisi lain yang membuatnya lebih dari sekedar tokoh penjahat biasa.
Will Smith sebagai Deadshot di Suicide Squad
Selain menjadi figur kriminal, ia tampil simpatik karena latar belakangnya. Deadshot adalah sesosok ayah yang sangat menyayangi putrinya. Dengan image karismatik yang melekat padanya, tentu tak sulit bagi Will Smith untuk membawakan karakter Deadshot yang menjadi figur pemimpin di Suicide Squad.
3. Awal Yang Menjanjikan
Walaupun banyak dicela, hampir semua pengamat mengamini bahwa film ini dibuka dengan sangat menjanjikan. Dua puluh menit pertama terasa mengesankan karena pengenalan tokoh dieksekusi dengan bagus. "Dibanding Batman v Superman, Suicide Squad tampil santai dan lucu. Tapi itu semua hanya berfungsi baik di awal saja, sebelum ceritanya berubah membosankan dan mudah di tebak," catat jurnalis IGN Entertainment.
Tokoh-tokoh antihero yang tergabung di Suicide Squad
Ya, awal film Suicide Squad memang terkesan amat bagus hingga mampu menjanjikan klimaks fantastis. Meski pada akhirnya hal itu tidak menjadi kenyataan, sisi positif seperti ini tentu tak bisa dilewatkan begitu saja. Screenrant bahkan mencermati keunggulan tersebut sebagai hal yang gagal dibawakan film pertama X-Men. Tapi jika awalnya saja yang direview bagus, mungkin Anda akan bertanya-tanya, "Buat apa nonton film yang kita tahu cuma bagus di depannya saja?" Well, Anda boleh berpendapat demikian, tapi yakinkah Anda ingin melewatkan 4 hal menarik selanjutnya yang bisa ditemukan di sepanjang film?
4. Visual Memukau
Kritik boleh menghina plot Suicide Squad semau mereka, tapi satu hal yang tak bisa mereka sentuh adalah kualitas visual. Tak seperti film-film Marvel yang terlalu cerah, atau "saudara" Suicide Squad, Batman v Superman yang terlalu suram, Suicide Squad menampilkan dominasi warna yang proporsional dan nyaman ditonton. Ini merupakan buah kerja keras sang sutradara, David Ayer, yang sangat menekankan pentingnya aspek visual dalam pembuatan filmnya. Mulai dari teknik pengambilan gambar hingga pemberian efek visual, Ayer memastikan semuanya dengan presisi menakjubkan.
Seorang pengamat film dari Toronto Sun mencontohkan salah satu bagian yang membuatnya terkesan dengan olah visual Suicide Squad, hasil kolaborasi Ayer dengan desainer produksi Oliver Scholl dan sinematografer Roman Vasyanov. Ia mengambil adegan-adegan flashback dari setiap karakter Suicide Squad sebagai sampel dari kejeniusan Ayer dalam mengarahkan visual film ini, sembari menekankan pentingnya aspek tersebut sebagai langkah maju dari 2 film DC sebelumnya yang dinilai terlalu kelam.
5. Soundtrack Memikat
Alasan lain yang membuat Suicide Squad tetap sayang untuk dilewatkan adalah penggunaan lagu-lagu soundtrack di dalamnya. Setiap karakter di film ini punya masing-masing soundtrack yang menggambarkan penokohan mereka. Contohnya, lagu cover dari Grace yang berjudul You Don't Own Me dipersembahkan khusus untuk mempresentasikan karakter Harley Quinn. Juga, konklusi film Suicide Squad dinilai sangat terbantu oleh cover Bohemian Rhapsody versi Panic! At The Disco, yang uniknya dipakai sebagai iringan utama di trailer pertama.
Lebih dari 2 lagu itu, album soundtrack Suicide Squad menampilkan kompilasi cover dari lagu-lagu legendaris yang dibawakan oleh deretan artis top masa kini. Ada Eminem, Skylar Grey, Lil Wayne, Wiz Khalifa, Imagine Dragons, serta banyak lagi yang turut menyumbang soundtrack di Suicide Squad. Original Soundtrack (OST) film ini bahkan dibawakan oleh band alternative yang sedang naik daun, Twenty One Pilots. Mengikuti antisipasi tinggi akan rilis filmnya, OST tersebut juga meraup banyak atensi. Buktinya, video klip lagu Twenty One Pilots yang menyertakan kilasan-kilasan adegan dari Suicide Squad mendapat nominasi Best Rock Video di MTV Video Music Awards 2016.
6. Cameo Batman dan The Flash
Berkumpulnya Harley Quinn, Joker, Deadshot, dan sekumpulan karakter antihero saja sudah memancing rasa penasaran, tapi bagaimana jika ada superhero terkenal yang ikutan nimbrung di Suicide Squad? Sejak terciptanya DC Extended Universe (DCEU) yang mewadahi film-film superhero DC, "kunjungan" semacam itu bukanlah suatu hal yang mustahil lagi. Suicide Squad sendiri memunculkan Batman dan The Flash sebagai tokoh-tokoh superhero yang tampil sebagai cameo.
Tentunya, banyak penggemar akan bertanya-tanya tentang bagaimana kedua karakter heroik itu akan dimasukkan dalam film yang memasang sekumpulan tokoh penjahat sebagai karakter utama. Ironis memang, tapi tak dapat dipungkiri, interaksi anggota Suicide Squad dengan sosok-sosok yang biasanya terus berseteru dengan mereka bisa jadi tontonan menarik yang dinanti-nanti. Mengingat geng Suicide Squad sedang direkrut pemerintah untuk menjadi "hero", mungkinkah Batman dan The Flash akan berbagi tips?
Tidak Superior, Tapi Lebih Baik Dari Batman v Superman
Secara keseluruhan, Suicide Squad tak sepenuhnya buruk. Film yang memasang Jared Leto sebagai Joker ini mungkin masih jauh di bawah standar The Dark Knight, tapi tentu tak seterpuruk Fantastic Four yang meraih banyak nominasi Razzie di tahun lalu. Lagipula, salah satu sebab mengapa review buruk Suicide Squad tampak begitu mengecewakan adalah besarnya antisipasi yang kebanyakan dipicu oleh promosi besar-besaran di berbagai media. Jika faktanya tidak demikian, Suicide Squad mungkin masih berpeluang dipandang sebagai film underrated, sehingga ulasan negatifnya tak berdampak terlalu menyakitkan bagi para fans.
Suicide Squad juga diakui lebih baik dari Batman v Superman yang bernasib lebih tragis di awal tahun ini. Tentunya, pujian itu bisa dianggap sebagai progres menjanjikan dari DCEU yang hingga kini selalu tampak kesulitan memuaskan selera kritikus. Dari Man of Steel hingga Suicide Squad, ada perbaikan kentara yang diamini banyak pihak. Jika DC terus berjalan dengan tingkat kemajuan seperti ini, maka bukan tak mungkin film-film selanjutnya bisa tampil lebih meyakinkan. Karena itu, mari berharap saja jika rilis Wonder Woman dan Justice League di tahun depan tak akan mengecewakan.