Perpusnas Dokumentasi Tokoh Perfilman, Luncurkan Situs Sophan Sophiaan

Anna Muttaqien View: 1624

Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dan Sinematek Indonesia meluncurkan situs yang mendokumentasikan ketokohan almarhum Sophan Sophiaan pada hari Senin lalu (15/2/2016) di Gedung Teater Perpusnas, Jakarta. Selain situs dokumentasi Sophan Sophiaan tersebut, Perpusnas sebelumnya telah membuat 17 situs tokoh perfilman Indonesia lainnya.

Lahir di Makassar, 26 April 1944, Sophan Sophiaan adalah putra dari Manay Sophiaan yang dulu pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Uni Soviet (saat ini pecah menjadi Rusia dan beberapa negara lain). Jejaknya di dunia perfilman bermula ketika mendapat peran figuran di film Dan Bunga-Bunga Berguguran (1970). Setelah itu, karirnya melejit saat memerankan tokoh utama di Pengantin Remaja (1971) bersama Widyawati yang belakangan dipinangnya menjadi pendamping hidup.

Sophan Sophiaan dan Widyawati

Namanya makin tersohor di Indonesia maupun Asia. Berbagai penghargaan diterimanya, termasuk aktor Harapan PWI (1974), Most Popular Actor pada FFA XVIII (1971) di Taipei, dan Karakter Terbaik FFA XIX di Singapura (1974). Selain berakting, Sophan Sophiaan pun pernah menjadi sutradara (Jinak-Jinak Merpati, 1975) dan penulis skenario (Bunga-Bunga Bangsa, 1982). Sedangkan diluar perfilman, almarhum juga sempat menjabat anggota MPR/DPR periode 1992-1997.

Setelah wafat pada 17 Mei 2008, Sophan Sophiaan dianugerahi Lifetime Achievement Award dari Festival Film Indonesia (FFI) 2009. Program Perpusnas dan Sinematek menjadikan berbagai informasi tentang sepak terjang almarhum Sophan Sophiaan kini bisa diakses di situs http://sophansophiaan.perfilman.perpusnas.go.id/home/

Bukan hanya Sophan Sophiaan yang didokumentasikan oleh Perpusnas dan Sinematek. Sebelumnya, kerjasama kedua lembaga tersebut telah mendokumentasikan 17 tokoh legendaris di dunia perfilman Indonesia lain, yaitu Usmar Ismail, Wim Umboh, Teguh Karya, Asrul Sani, Nya Abas Akub, Djamaludin Malik, Djaduk Jayakusuma, Sofia WD, Arifin C Noor, Misbah Yusa Biran, Pitrajaya Burnama, Idris Sardi, Soekarno M Noer, Johan Tjasmadi, dan Benyamin Sueb.

Nama-nama tersebut bisa jadi asing di telinga penggemar film Indonesia masa kini yang lebih akrab dengan sineas asing kontemporer. Namun demikian, ini adalah bagian dari sejarah perfilman Indonesia yang layak untuk dikenang dan diabadikan.

Anna Muttaqien

Kontributor sekaligus editor di Sinemapedia. Hobi menulis, membaca, nonton, plus nggosip apa saja yang hubungannya dengan Asia dan Jepang. Mulai suka anime dan manga sejak tahun 90-an, berlanjut sampai sekarang.

Lihat profil selengkapnya






Berita Lain
Review Film




Artikel Popular