Nyai Ahmad Dahlan (2017)
2/10 dari 1 reviewerTanggal tayang film Nyai Ahmad Dahlan: 24 Agustus 2017 (Indonesia)
Nyai Ahmad Dahlan merupakan salah satu tokoh perempuan paling berpengaruh di Indonesia, baik sebagai istri pendiri Muhammadiyah maupun sebagai pendiri Aisyiyah. Namun, kisah perjalanan hidupnya jarang diungkap. Padahal, ia adalah sosok pejuang kemerdekaan dan emansipasi wanita paling gigih di jamannya, melawan berbagai rintangan sambil terus mengusung bermacam misi inspiratif.
Kisah perjuangan Nyai Ahmad Dahlan itulah yang dituturkan dalam film yang dibintangi oleh Tika Bravani ini.
Judul Film : Nyai Ahmad Dahlan |
Kategori: Film Indonesia |
Rumah Produksi: Iras Film |
Genre: Biografi, Drama, Adaptasi Sejarah |
Sutradara: Olla Atta Adonara |
Produser: Dyah Kalsitorini, Widyastuti |
Penulis Naskah: Dyah Kalsitorini, Widyastuti, Siti Muthmainah |
Pemeran: Tika Bravani, David Chalik |
Trailer Nyai Ahmad Dahlan
Review Nyai Ahmad Dahlan
Tulis Review Film Ini:
Film Paling Mengecewakan Tahun Ini
Oleh Anna Muttaqien 29 Agustus 2017
Film Nyai Ahmad Dahlan layak mendapat gelar film paling mengecewakan tahun ini, baik diantara film lokal maupun internasional. Dia cuma mengandalkan minat nonton dari fans-fans Muhammadiyah, tetapi upayanya sendiri untuk menghadirkan film yang laik tayang itu nol besar.Naskah cerita maupun dialognya sangat canggung dan bernada menggurui, seakan-akan di-copas langsung dari textbook mapel Kemuhammadiyahan, tanpa usaha untuk membuatnya jadi lebih nyaman dilihat dan didengar oleh penonton bioskop.
Akting pemain-pemainnya gagal, pilihan Tika Bravani dan David Chalik pun nggak cocok. Bukan hanya karena akting mereka jelek banget, chemistry-nya pun nggak ada. Sedangkan dari segi penyutradaraan, editing dan sequence-nya nggak rapi. Ditambah lagi musik latar sering nggak cocok dengan adegan, dan pemilihan kostum sering seperti salah jaman.
Satu-satunya yang bisa disebut lumayan dalam film Nyai Ahmad Dahlan ini hanya sudut pengambilan gambar yang strategis dan di beberapa titik mampu memunculkan kesan dramatis. Sayangnya, pengambilan gambar yang bagus itu dijagal oleh editing yang jelek tadi, sehingga pada akhirnya percuma saja.
Sebagai film biografi, lebih tragis lagi. Film Nyai Ahmad Dahlan gagal memunculkan citra Kiai dan Nyai Ahmad Dahlan yang layak dijunjung dan dikagumi. Karakter mereka terasa flat, naif, dan sombong. Kecerdasan yang banyak disebut-sebut dalam film ini pun sama sekali tak ada buktinya, hanya ada dalam dialog antar karakter saja. Padahal, sebagai orang yang besar di kalangan Muhammadiyah, saya bisa bilang bahwa mereka berdua sama sekali tidak begitu. Bagaimana mungkin mereka bisa membangun Muhammadiyah yang sebesar ini, jika karakter mereka seburuk itu? Kemungkinan ini blunder penulis naskah, yang melakukan kesalahan klise; dikiranya suatu karakter bisa jadi cerdas tanpa melakukan satu pun tindakan cerdas, cukup dikatakan cerdas saja oleh orang.
Overall, film Nyai Ahmad Dahlan merupakan pameran hal-hal yang tak boleh dilakukan oleh pembuat film. Bahkan FTV pun bisa lebih bagus dari ini!
Review & Trailer Lainnya